Paket Wisata Pantai Pulau Lombok

B.081330670542/0811887680 NEGO € 750 - € 4.500

B.081330670542/0811887680 NEGO € 750 - € 4.500

 Payment Receipt

Pulau Lombok (jumlah penduduk pada tahun 2001: 2.722.123 jiwa) adalah sebuah pulau di kepulauan Sunda Kecil atau Nusa Tenggara yang terpisahkan oleh Selat Lombok dari Bali di sebelah barat dan Selat Alas di sebelah timur dari Sumbawa. Pulau ini kurang lebih berbentuk bulat dengan semacam "ekor" di sisi barat daya yang panjangnya kurang lebih 70 km. Luas pulau ini mencapai 5.435 km² menempatkannya pada peringkat 108 dari daftar pulau berdasarkan luasnya di dunia. Kota utama di pulau ini adalah Kota Mataram.

Lombok termasuk provinsi Nusa Tenggara Barat dan pulau ini sendiri dibagi menjadi 4 Kabupaten dan 1 Kota:

Kota Mataram

Kabupaten Lombok Barat

Kabupaten Lombok Tengah

Kabupaten Lombok Timur

Kabupaten Lombok Utara

Selat Lombok menandai batas flora dan fauna Asia. Mulai dari pulau Lombok ke arah timur, flora dan fauna lebih menunjukkan kemiripan dengan flora dan fauna yang dijumpai di Australia daripada Asia. Ilmuwan yang pertama kali menyatakan hal ini adalah Alfred Russel Wallace, seorang Inggris pada abad ke-19. Untuk menghormatinya maka batas ini disebut Garis Wallace.

Topografi pulau ini didominasi oleh gunung berapi Rinjani yang ketinggiannya mencapai 3.726 meter di atas permukaan laut dan menjadikannya yang ketiga tertinggi di Indonesia. Gunung ini terakhir meletus pada bulan Juni-Juli 1994. Pada tahun 1997 kawasan gunung dan danau Segara Anak ditengahnya dinyatakan dilindungi oleh pemerintah. Daerah selatan pulau ini sebagian besar terdiri atas tanah subur yang dimanfaatkan untuk pertanian, komoditas yang biasanya ditanam di daerah ini antara lain jagung, padi, kopi, tembakau dan kapas.

Sekitar 80% penduduk pulau ini adalah suku Sasak, sebuah suku bangsa yang masih dekat dengan suku bangsa Bali, tetapi sebagian besar memeluk agama Islam. Sisa penduduk adalah orang Bali, Jawa, Tionghoa dan Arab.

Disamping bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional, penduduk pulau Lombok (terutama suku Sasak), menggunakan bahasa Sasak sebagai bahasa utama dalam percakapan sehari-hari. Di seluruh Lombok sendiri bahasa Sasak dapat dijumpai dalam empat macam dialek yang berbeda yakni dialek Lombok utara, tengah, timur laut dan tenggara. Selain itu dengan banyaknya penduduk suku Bali yang berdiam di Lombok (sebagian besar berasal dari eks Kerajaan Karangasem), di beberapa tempat terutama di Lombok Barat dan Kota Mataram dapat dijumpai perkampungan yang menggunakan bahasa Bali sebagai bahasa percakapan sehari-hari.

Sebagian besar penduduk pulau Lombok terutama suku Sasak menganut agama Islam. Agama kedua terbesar yang dianut di pulau ini adalah agama Hindu, yang dipeluk oleh para penduduk keturunan Bali yang berjumlah sekitar 15% dari seluruh populasi di sana. Penganut Kristen, Buddha dan agama lainnya juga dapat dijumpai, dan terutama dipeluk oleh para pendatang dari berbagai suku dan etnis yang bermukim di pulau ini. Organisasi keagamaan terbesar di Lombok adalah Nahdlatul Wathan (NW), organisasi ini juga banyak mendirikan lembaga pendidikan Islam dengan berbagai level dari tingkat terendah hingga perguruan tinggi.

Di Cakranegara (dulu bernama kerajaan Cakranegara) Kota Mataram sekarang, dulunya ditemukan Naskah Lontar Kuno oleh Ekspedisi belanda (KNIL) kemudian diambil lalu dibawa ke Belanda, naskah lontar ini sebenarnya berada di Kerajaan Selaparang (sekarang sekitar daerah Pringgabaya, Lombok Timur), tetapi pada saat peperangan antara Bali dan Lombok, kerajaan Selaparang telah kalah karena diserang secara tiba-tiba, dan akhirnya semua harta benda milik kerajaan selaparang dirampas oleh pasukan Bali, sisa-sisa yang tidak terbawa kemudian dibakar. Termasuk mahkota emas Raja selaparang (Pemban Selaparang) dan naskah lontar Negara Kertagama yang sedang dipelajarai oleh para Putra dan Perwira kerajaan Selaparang.

Menurut isi Babad Lombok, kerajaan tertua yang pernah berkuasa di pulau ini bernama Kerajaan Laeq (dalam bahasa sasak laeq berarti waktu lampau), tetapi sumber lain yakni Babad Suwung, menyatakan bahwa kerajaan tertua yang ada di Lombok adalah Kerajaan Suwung yang dibangun dan dipimpin oleh Raja Betara Indera. Kerajaan Suwung kemudian surut dan digantikan oleh Kerajaan Lombok. Pada abad ke-9 hingga abad ke-11 berdiri Kerajaan Sasak yang kemudian dikalahkan oleh salah satu kerajaan yang berasal dari Bali pada masa itu. Beberapa kerajaan lain yang pernah berdiri di pulau Lombok antara lain Pejanggik, Langko, Bayan, Sokong Samarkaton dan Selaparang.

Kerajaan Selaparang sendiri muncul pada dua periode yakni pada abad ke-13 dan abad ke-16. Kerajaan Selaparang pertama adalah kerajaan Hindu dan kekuasaannya berakhir dengan kedatangan ekspedisi Kerajaan Majapahit pada tahun 1357. Kerajaan Selaparang kedua adalah kerajaan Islam dan kekuasaannya berakhir pada tahun 1744 setelah ditaklukkan oleh gabungan pasukan Kerajaan Karangasem dari Bali dan Arya Banjar Getas yang merupakan keluarga kerajaan yang berkhianat terhadap Selaparang karena permasalahan dengan raja Selaparang. Pendudukan Bali ini memunculkan pengaruh kultur Bali yang kuat di sisi barat Lombok, seperti pada tarian serta peninggalan bangunan (misalnya Istana Cakranegara di Ampenan). Baru pada tahun 1894 Lombok terbebas dari pengaruh Karangasem akibat campur tangan Batavia (Hindia Belanda) yang masuk karena pemberontakan orang Sasak mengundang mereka datang. Namun, Lombok kemudian berada di bawah kekuasaan Hindia Belanda secara langsung.

Masuknya Jepang (1942) membuat otomatis Lombok berada di bawah kendali pemerintah pendudukan Jepang wilayah timur. Seusai Perang Dunia II Lombok sempat berada di bawah Negara Indonesia Timur, sebelum kemudian pada tahun 1950 bergabung dengan Republik Indonesia.

Lombok dalam banyak hal mirip dengan Bali, dan pada dasawarsa tahun 1990-an mulai dikenal wisatawan mancanegara. Namun dengan munculnya krisis moneter yang melanda Indonesia pada akhir tahun 1997 dan krisis-krisis lain yang menyertainya, potensi pariwisata agak terlantarkan. Lalu pada awal tahun 2000 terjadi kerusuhan antar-etnis dan antar agama di seluruh Lombok sehingga terjadi pengungsian besar-besaran kaum minoritas. Mereka terutama mengungsi ke pulau Bali. Namun selang beberapa lama kemudian situasi sudah menjadi kondusif dan mereka sudah kembali. Pada tahun 2007 sektor pariwisata adalah satu-satunya sektor di Lombok yang berkembang.

Destinasi objek pariwisata

Wisata alam :

Pantai Senggigi

Pantai Mawun

Cakranegara

Pantai Seger

Gili Air

Gili Meno

Gili Trawangan

Gunung Rinjani

Bukit Merese

Pantai Kuta Mandalika, Lombok

Sembalun

Tetebatu

Air Terjun Sendang Gile

Gili Nanggu

Gili Sundak

Gili Tangkong

Hutan Monyet Pusuk

Sentanu

Pantai Pink (Kawasan Lombok Timur)

Air Terjun Dewi selendang

Desa Bilok Petung

Air Terjun Batu Santek

Air Terjun Sendang gile

Air Terjun Benang kelambu

Air Terjun Benang Stokel

Air Terjun Koperan

Aiq nyet sesaot

Wisata alam suranadi

Pantai Nipah

Pantai Aan

Pantai gerupuk

Pusuk Sembalun

Pantai surga

Pantai Mekaki

Buwun Mas Hill


Wisata budaya :

Rambitan

Desa Sade

Sukarara

Masjid Bayan Beleq

Pura Suranadi

Pura Lingsar

Taman Narmada

Taman Mayura

Masjid Kuno Bilok Petung

Desa Banyumulek

Selat, Narmada, Lombok Barat

STANDARD INTERNATIONAL LISTENING OPERATION [SILO]

NOTE : DO NOT BRING DANGEROUS GOODS AND ALCOHOL DRINK